[TENTANG BUKU] Kutipan dari Novel Lelaki Terakhir yang Menangis di Bumi
Tahun ini barangkali adalah tahun paling malas membaca bagiku. Ah bukan karena malas tapi lebih sulit sekali meluangkan waktu untuk membaca seperti di tahun-tahun berlalu. Kesibukan dan pekerjaan memang paling tepat untuk menjadi alasan "kenapa kamu jarang baca buku?". Padahal di saat-saat luang pun aku masih sulit mengalihkan rasa "mager" itu ke buku. Keasyikan berselancar di sosial media memang membunuh kebiasaan baik yang satu ini. Aku membaca, tapi tidak se rutin dulu. Kali ini membaca hanya beberapa lembar per hari. Sampai akhirnya rasa bosan dengan rutinitas yang begitu-begitu saja, kepala yang ribut setiap malam, kelelahan. Aku kembali kabur ke buku. Nah, setelah membaca dua novel nya Leila S. Chudori (Namaku Alam dan Pulang), Lelaki Terakhir yang Menangis di Bumi menjadi novel ketiga yang kubaca di tahun ini, milik Aan Mansyur. Walau bukan buku fisik tapi lewat aplikasi Ipusnas. Rasa-rasanya sejak bekerja dan punya penghasilan tetap aku juga kesulitan untu...