[OCEHAN] CEWEK BALE' BALE' DONG SIAPA TAU CANTIK (SEBUAH BENTUK CAT CALLING)

Waktu masih sekolah dulu, barangkali itu di SD saya mendengar kalimat ini :

"Cewek bale'-bale' dong siapa tau cantik"
yang dilontarkan oleh teman sekolah saya yang laki-laki kepada teman perempuan saya, juga beberapa kali ditujukan kepada saya. Nah, dulu itu kalimat tersebut dianggap biasa dan itu normal. Ini barangkali karena orangorang menganggapnya sebagai bahan bercanda. Tidak hanya di SD saja, kalimat tersebut menjadi sangat terbiasa mampir di telinga bahkan sampai saat ini. Ternyata, kalimat tersebut merupakan cat call.

Apa itu cat call?

Cat call adalah salah satu bentuk pelecehan seksual yang terjadi secara verbal. Hampir semua populasi perempuan di dunia mengalami pelecehan seksual jenis ini. Di desa, di kota, terutama di jalan raya cat call bisa terjadi dan sudah dianggap biasa oleh masyarakat. Ada juga yang menganggap kalimat cat call sebagai bentuk pujian. Semisal : "hei cantik". Padahal, bisa jadi kalimat tersebut membuat orang yang mengalami cat call merasa risih.

Kenapa cat call bisa dianggap normal?

Nah, dalam blognya Gita Savitri ( A Cup of Tea) dijelaskan ada tiga yang menjadi penyebab pelecehan seksual dinormalisasi, yaitu :

1. Rape culture. Sebuah lingkungan yang menganggap pelecehan seksual seperti cat call ini lazim terjadi. Anggapan bahwa pelecehan terjadi karena pakaian yang digunakan, perempuan seharusnya tidak jalan sendiri, perempuan tidak boleh keluar malam, mengajarkan perempuan hal-hal agar terhindar dari pelecehan tapi tidak mengajarkan laki-laki agar tidak melecehkan, dan rape culture lainnya.

2. Victim Blaming. Sebuah pola di mana korban selalu disalahkan. Seperti "siapa suruh pake baju terbuka", " dia dilecehkan karena memang perempuan nakal", dan sebagainya. Nah, dampak dari victim blaming ini adalah memperkuat alasan si pelaku agar terhindar dari jerat hukum dan sebagainya. Ini tentu sudah banyak terjadi. Saya masih ingat cerita tentang mahasiswi yang dilecehkan oleh temannya di tempat KKN. Ketika mahasiswi itu melaporkan kejadian yang menimpanya, justru dia lah yang disalahkan. Akibatnya dia tidak bisa melanjutkan kuliah dan si pelaku justru biasa-biasa saja, kuliah dengan normal hingga diwisuda.

3. Kurangnya edukasi tentang pelecehan seksual. Masyarakat kita masih sangat menganggap pendidikan seks sebagai hal yang ganjil. Sehingga banyak yang kurang simpati terhadap korban.

Dan yang mengerikannya lagi, banyak dari kita tidak tahu harus berbuat apa jika di cat call sama orang. Terutama oleh mereka yang tidak kita kenal. Padahal, kita bisa saja memberikan perlawanan dengan memaki pelaku, menegur, atau cara-cara lainnya. Hanya, rasa takut tentu masih ada dan menjadi penghalang untuk kita melawan. Apalagi jika cat call nya dalam bentuk kalimat agamis. Semisal "Assalamu'alaikum ukhty". Tentu sangat sulit tidak dijawab. Nah, saya pernah nonton sebuah video jika ada yang melakukan cat call dengan kalimat agamis seperti ini balas saja dengan "Waalaikumsalam  ya ahli kubur". Ini menjadi bukti bahwa berpakaian tertutup saja belum tentu bisa menghindarkan kita dari pelecehan.

Sayangnya lagi, ketika kita memberikan perlawanan terhadap si pelaku, mereka beranggapan kita terlalu lebay. Bukan hanya si pelaku, tapi teman kita, dan orangorang yang menyaksikan kita memberikan perlawanan juga bisa beranggapan sama. Tentu karena hal ini sudah sangat dianggap normal. Apalagi jika mereka tidak banyak mengetahui dampak dari cat call, akan semakin menganggap kita lebay dan baperan.

Lalu, apa dampak cat call?

1. Perasaan takut jika berjalan di tempat umum
2. Rasa tidak nyaman (risih)
3. Tidak pernah merasa aman

Jika tidak ada tindak lanjut bagi pelaku, seperti teguran atau sanksi yang jelas, bisa saja cat call ini memicu kekerasan seksual yang lebih berbahaya lagi. Mirisnya, negara kita belum juga memberikan perlindungan hukum yang sewajarnya. Justru RUU Penghapusan Kekerasan Seksual yang lebih detail mengatur segala bentuk kekerasan seksual dan hukuman yang menjerat pelaku sampai saat ini belum disahkan bahkan sudah dikeluarkan dari prolegnas. Ada apa?

Itu saja sedikit ocehan saya perihal fenomena cat call ini, jika kalian merasa ini penting maka bagikan kepada orangorang terdekat kalian. Semoga "cewek bale' bale' dong siapa tau cantik" dan kalimat-kalimat cat call lainnya tidak lagi terlontar dengan gampang dari mulut kita.

Referensi :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[TENTANG BUKU] Kutipan dari Novel Pejalan Anarki

[TENTANG BUKU] Namaku Alam - Leila S. Chudori

[TENTANG BUKU] Hijrah Jangan Jauh-jauh Nanti Nyasar! - Kalis Mardiasih