[TENTANG BUKU] Kutipan dari Novel Pejalan Anarki

Novel karya Jazuli Imam ini berkisah tentang romantisme seorang mahasiswa bernama El dengan alam, rakyat kecil, kopi, teater, dan seorang mahasiswi bernama Sekar. Sebuah novel yang jika membacanya akan membuat kita sadar bahwa bumi sedang tidak baik-baik saja karena perbuatan manusia, bahwa untuk menyelamatkan bumi dapat dilakukan dengan hal-hal sederhana tapi banyak maknanya. Misalnya, tidak membuang sampah sembarangan, tidak membeli minuman kemasan, memilih berbelanja di pasar tradisional daripada di market yang keberadaannya membunuh perekonomian masyarakat kelas bawah, memberi makan orang yang kelaparan, dan banyak lagi perbuatan positif lainnya yang diterangkan dalam novel ini. Beberapa kutipan dari novel ini dapat kalian baca, tapi ini hanya beberapa, selebihnya saya sarankan agar kalian membaca buku ini.
.
"Jika kau butuh lebih dari sekedar tafsiran tentang siapa itu Tuhan, teman, dan diri sendiri, pergilah mendaki gunung atau mengheninglah" (hlm. 16).
.
"Mereka (anak-anak/adik-adik kita) adalah bayangan akan bagaimana nasib negeri ini kelak. Mereka harus belajar menyeimbangkan atau membiasakan diri untuk mampu bertahan hidup di luar fasilitas yang biasa mereka 'Tuhan' kan" (hlm. 17).
.
"... Tidak ada aku, di dalam kita yang kamu maksud" (hlm. 24).
.
"Aku wajib malu pada kehidupan, jika merasa bersedih dan bisa menangis saat diri disakiti, namun baik-baik saja melihat segala kekeliruan yang menyedihkan di dunia" (hlm. 33).
.
"Orang dengan kebenaran, tidak ada alasan untuk tidak tenang" (hlm. 41).
.
"Sebab banyak orang berjalan, tapi mereka tidak kemana-mana" (hlm. 47).
.
"Manusia tidak akan menjadi apa-apa sampai tiba waktu di mana ia menjadi apa yang ia tentukan sendiri" (hlm. 59).
.
"Sekolah, titel, gelar, dan semacamnya itu, sekarang cuma jadi topeng dari kebodohan banyak manusia. Seorang dengan kecerdasan, ia tidak butuh gelar untuk diakui. Perbuatannya, karyanya, manfaat-manfaat yang diciptakan bagi sekitar adalah sesuatu yang membuat ia dianggap hidup" (hlm. 275).
.
"Tidakkah Tuhan patah hati? Makhluk tersempurna di dunia (manusia) menyia-nyiakan hadiah cinta terbesar dari-Nya; akal dan pikiran" (hlm. 278).
.
"Kekerasan adalah manifestasi kebodohan terbesar manusia" (hlm. 295).
.
"Segala bentuk ketergantungan adalah penjajahan" (hlm. 309).
.
"Ada dua cara menyelamatkan bumi; satu, hidup positif. Dua, bunuh diri" (hlm. 383).
.
.
Semoga bermanfaat, tetap membaca dan salam literasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[TENTANG BUKU] Namaku Alam - Leila S. Chudori

[TENTANG BUKU] Hijrah Jangan Jauh-jauh Nanti Nyasar! - Kalis Mardiasih