[OCEHAN] Bahasa Mandar sebagai Simbol Kelas Sosial
Bahasa seperti yang telah kita ketahui adalah suatu alat yang digunakan untuk berkomunikasi. Termasuk bahasa daerah, digunakan oleh suatu etnis tertentu sebagai alat pemersatu dan juga alat komunikasi. Namun, siapa sangka jika ternyata bahasa juga dapat menjadi penanda kelas sosial seseorang. Seperti yang berlaku dalam Bahasa Mandar.
.
Dahulu, dikenal 6 jenis Bahasa Mandar yang dijadikan sebagai simbol kasta, yaitu :
1. Bahasa Hadat
Bahasa yang berlaku dikalangan bangsawan.
2. Bahasa Samar
Bahasa yang digunakan oleh golongan menengah atau masyarakat pada umumnya.
3. Bahasa Adzae
Bahasa yang digunakan oleh masyarakat kelas bawah. Bahasa rendah yang tidak mengikuti aturan dan etika ketata bahasaan Mandar. Asal mudah dipahami saja.
4. Bahasa Tomawuweng
Bahasa jenis ini digunakan oleh kalangan orangtua.
5. Bahasa Topanrita
Bahasa ini digunakan oleh kalangan pemuka agama (ulama) di Mandar. Penggunaannya sangat hati-hati karena masyarakat tahu bahwa tidak mungkin para ulama itu berbohong dalam menyampaikan suatu hal pada masyarakat.
6. Bahasa Sandro
Sandro atau dukun dalam masyarakat bertugas sebagai ahli medis dan ritual kebudayaan. Sandro memiliki bahasa tersendiri yang dapat dimengerti apabila sudah diterjemahkan dalam Bahasa Mandar pada umumnya.
.
Realitas berbahasa seperti ini pernah menjadi keseharian orang Mandar. Walaupun saat ini, Bahasa Mandar telah digunakan secara umum dan hampir tidak ditemukan lagi perbedaan kelas di dalam penggunaannya.
.
.
.
.
Referensi:
Basir, Busra dan Bustan Basir Maras. 2014. Nilai Etika dalam Bahasa Mandar (Perspektif, Kultural dan Linguistik). Yogyakarta : Annora Media Group.
.
Dahulu, dikenal 6 jenis Bahasa Mandar yang dijadikan sebagai simbol kasta, yaitu :
1. Bahasa Hadat
Bahasa yang berlaku dikalangan bangsawan.
2. Bahasa Samar
Bahasa yang digunakan oleh golongan menengah atau masyarakat pada umumnya.
3. Bahasa Adzae
Bahasa yang digunakan oleh masyarakat kelas bawah. Bahasa rendah yang tidak mengikuti aturan dan etika ketata bahasaan Mandar. Asal mudah dipahami saja.
4. Bahasa Tomawuweng
Bahasa jenis ini digunakan oleh kalangan orangtua.
5. Bahasa Topanrita
Bahasa ini digunakan oleh kalangan pemuka agama (ulama) di Mandar. Penggunaannya sangat hati-hati karena masyarakat tahu bahwa tidak mungkin para ulama itu berbohong dalam menyampaikan suatu hal pada masyarakat.
6. Bahasa Sandro
Sandro atau dukun dalam masyarakat bertugas sebagai ahli medis dan ritual kebudayaan. Sandro memiliki bahasa tersendiri yang dapat dimengerti apabila sudah diterjemahkan dalam Bahasa Mandar pada umumnya.
.
Realitas berbahasa seperti ini pernah menjadi keseharian orang Mandar. Walaupun saat ini, Bahasa Mandar telah digunakan secara umum dan hampir tidak ditemukan lagi perbedaan kelas di dalam penggunaannya.
.
.
.
.
Referensi:
Basir, Busra dan Bustan Basir Maras. 2014. Nilai Etika dalam Bahasa Mandar (Perspektif, Kultural dan Linguistik). Yogyakarta : Annora Media Group.
Komentar
Posting Komentar