[OCEHAN] Pamali Menjahit Pakaian Sebelum Berangkat?
Tanggal 8 Desember 2024 lalu adalah hari keberangkatan ku ke Jogja. Malam sebelum berangkat, aku sudah menyiapkan satu celana berwarna hitam yang esoknya akan aku kenakan. Sebuah celana berbahan kain yang kubeli di online shop beberapa waktu lalu. Celana yang nyaman digunakan.
Beberapa jam sebelum keberangkatan, aku baru menyadari kalau celana tersebut pada bagian bokongnya ada jahitan yang lepas. Padahal, sudah ku setrika celana itu. Pukul 11:30 mama pulang dari sekolah. Kepadanya aku berkata akan membawa celana itu ke tukang jahit langganan kami mumpung masih ada banyak waktu. Tapi, niat ku langsung urung ketika mama berucap :
"Tidak boleh ki' menjahit pakaian kalau mau pergi jauh, pamali sekali itu"
Sebenarnya, aku tidak tahu hubungan antara larangan menjahit dengan hari keberangkatan. Tapi, sebagai orang yang lahir di tengah-tengah 'pamali' aku menghargai perkataan mama. Jahitan yang lepas itu sebenarnya tidak terlalu lebar dan tidak sampai bolong. Namun tetap saja mengganggu kenyamanan.
Larangan yang baru pertama kali ku dengar itu sangat membebani pikiran. Tidak di terminal, di atas bus, di bandara, bahkan di pesawat pun aku masih penasaran hubungan antar keduanya. Kenapa? Mengapa?
'Pamali' memang suatu kearifan lokal yang di dalamnya selalu terkandung filosofi. Sampai saat tulisan ini sampai kepadamu (pembaca), rasa penasaran itu masih ada. Barangkali kau tahu maksudnya, beri tahu aku.
Salam literasi!
Komentar
Posting Komentar